Pages

Sunday, February 26, 2012

Power Felt - New Nanotechnology in Thermoelectrics

WASHINGTON - Baterai ponsel mati di tengah perjalanan, nampaknya tidak lagi akan jadi masalah. Sebuah teknologi baru bernama Power Felt diklaim bisa mengubah panas tubuh menjadi arus listrik, sehingga baterai bisa diisi ulang kapan saja.

Teknologi tersebut dikembangkan oleh para peneliti di Center for Nanotechnology and Molecular Materials di Wake Forest University, dan dipublikasikan dalam jurnal Nano Letters.

Power Felt itu sendiri terbuat dari carbon nanotube (batang karbon berukuran sangat kecil), dan terlapisi serat plastik fleksibel yang dibuat menyerupai kain. Teknologi itu menggunakan perbedaan antara suhu ruangan dan suhu tubuh untuk menciptakan energi.



"Kita membuang banyak energi dalam bentuk panas. Misalnya, menyerap ulang sisa energi yang dibuang oleh mobil bisa membantu menghemat bahan bakar dan menghasilkan listrik untuk radio, AC, maupun sistem navigasi" terang Covey Hewitt, peneliti sekaligus lulusan dari Wake Forest University.

“Pada umumnya teknologi ini masih belum dikembangkan sepenuhnya, namun masih mempunya peluang dalam mengkonversi energi dari limbah” tambahnya.

Teknologi Power Felt bisa diterapkan pada banyak hal, termasuk memasangnya pada kursi mobil untuk menambah daya baterai dan kebutuhan listrik lainnya, mengisolasi pipa atau mengumpulkan panas dari bawah atap rumah untuk meringankan biaya gas dan listrik, serta memasangnya di pakaian atau perangkat olah raga untuk memonitor performa. Demikian diwartakan Science Daily, Sabtu (25/2/2012).
 
Perangkat termoelektrik standar menggunakan senyawa bismuth telluride, yang jauh lebih efisien untuk mengubah panas menjadi listrik di berbagai produk, termasuk lemari es dan pendingin CPU. Namun para peneliti mengatakan biayanya bisa mencapai USD1.000 per kilogram. Dan ini jelas menjadi kendala untuk memproduksi secara masal.

No comments:

Post a Comment